Kamis, 09 Oktober 2014

ekosistem



1.      Pengertian Ekosistem

Ø    Ekosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda yang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).  (Eni Anjayani, 2009).

Ø    Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang secara bersamasama membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem hutan mangrove di Segara Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba. (Danang endarto, 2009).


2.      Pengertian Komunitas

Ø    Komunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua komponen saling berinteraksi dengan pola yang beraneka macam.
( Eni Anjayani, 2009).

Ø    Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu. Pada daerah tersebut tiap populasi saling berinteraksi. Misalnya, populasi harimau berinteraksi dengan populasi gajah di Sumatra Selatan, populasi ikan emas berinteraksi dengan populasi ikan mujaer di kolam. (Danang endarto, 2009).







3.      Pengertian Populasi

Ø    Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut dinamika populasi. ( Eni Anjayani, 2009).

Ø    Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di Ujung Kulon. (Danang endarto, 2009).


4.      Katadromus dan Anadromus

Katadromus merupakan siklus hidup suatu organisme yang tumbuh dan besar hingga dewasa di air tawar sedangkan pemijahannya berlangsung di laut, contohnya ikan sidat (Anguillidae).
 Kondisi sebaliknya terjadi pada kategori anadromus, dimana proses tumbuh dan besar di air laut sedangkan pemijahannya di air tawar, contohnya ikan salmon (Salmonidae). (Myers, 1949).


5.      Alelopati

Alelopati berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama lain" dan pathos yang berarti "menderita". Alelopati didefinisikan sebagai suatu fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya. (Theophrastus, 300 SM).






6.       Kompetisi
Kompetisi dalam istilah biologi berarti persaingan dua organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan kebutuhan tersebut kompetisi dibagi menjadi:
1. Kompetisi teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan wilayah atau teritori tempat tinggal organisme, hal ini berkaitan dengan kompetisi selanjutnya.
2. Kompetisi makanan yaitu kompetisi untuk memperebutkan mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.
Kompetisi juga dapat dibagi menjadi: kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam satu spesies dan  kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yang berbeda spesiesnya. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahkan berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan populasi hewan yang berkompetisi. (Chaplin, 1999).

7.  Autotrof dan Heterotrof
Organisme Autotrof dan Heterotrof adalah jenis Klasifikasi makhluk hidup (organisme) berdasarkan cara memperoleh makanan.
a. Organisme Autotrof
Organisme autotrof adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik yang tersedia di alam. Bahan-bahan anorganik tersebut diolah dan diubah menjadi bahan organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Reaksi fotosintesis terjadi di dalam klorofil. Secara sederhana, proses fotosintesis dapat dirumuskan: 

6CO+ 6HO+ Energi, menghasilkan CH₁₂O+ O.
Hasil fotosintesis berupa glukosa (karbohidrat) yang digunakan sendiri oleh tumbuhan. Glukosa yang dihasilkan akan diubah menjadi zat tepung atau pati dan disimpan sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan inilah yang dapat dikonsumsi manusia dan hewan. Tidak semua tumbuhan hijau yang dapat melakukan fotosintesis merupakan organisme autotrof. Ada tumbuhan tertentu yang mendapatkan makanan dengan cara menguraikan organisme lain, walau tumbuhan tersebut mempunyai klorofil, contohnya kantong semar, Utricularia sp, dan Drosera sp. Tumbuhan ini termasuk dalam golongan organisme heterotrof.
b. Organisme Heterotrof  
Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Organisme heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer. Berdasarkan makanannya, konsumen yang merupakan organisme heterotrof dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
  1. Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora adalah kambing, sapi, dan rusa.
  2. Karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah kucing, harimau, serigala, dan beruang.
  3. Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang. (Zakapedia).

8.  Nama dan Satuan

NAMA
SATUAN
Cahaya
Candela
Suhu
Kelvin
Air
Volume, liter, ml
Oksigen

Topografi

Tanah

pH

(http://id.wikipedia.org).






Daftar Pustaka



Anjayani Eni. 2009.  Biosfer. Jakarta. Cempaka Putih.
Endarto Dnang. 2009. Biosfer dan Persebaran Hewan Tumbuhan. Jakarta. Erlangga.



























TUGAS
BIOLOGI  UMUM

DISUSUN OLEH:
KAYYAN MOMPALA
13051101018

PROGRAM STUDI
 MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KALAUTAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar