Fotosintesis
Tahukah kamu bagaimana tumbuhan
hijau memperoleh nutrisi atau makanan? Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan
fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses kimia-fisika dengan menggunakan
energi cahaya matahari yang berlangsung di dalam kloroplas. Hasil fotosintesis
berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi
tumbuhan. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk membuat
senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari karbohidrat ini disimpan
sebagai cadangan makanan. Jika tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka
terjadi perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi kimia dalam
tumbuhan kemudian berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika hewan itu dimakan
hewan lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber
energi utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari.
1.
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Dalam sejarah,
beberapa ahli telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan fotosintesis,
antara lain Ingenhousz, Engelmann, Sachs, Hill, dan Blackman.
a. Ingenhousz
Pada tahun 1770, Joseph
Priestley seorang ahli kimia Inggris memperlihatkan bahwa tumbuhan
mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan
hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai api mati.
Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat
mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu
jenis gas apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya
memperlihatkan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara. Pada tahun 1799,
seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan
percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca
bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla
verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung
gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut
adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses
fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen.
b. Engelmann
Pada tahun 1822 Engelmann
berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam
proses fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau
Spirogyra yang kloroplasnya
berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati
bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen.
Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang bergerombol di sekitar
kloroplas yang terkena cahaya matahari.
c. Sachs
Pada tahun 1860,
seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat
tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs
ini
juga disebut uji
yodium.
d. Hill
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi
tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis.
Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter
berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa
cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan
oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.
e. Blackman
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan
bahwa perubahan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung
tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering disebut sebagai reduksi
karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah fotolisis, yang merupakan
reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara
reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi fotosintesis.
Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan
reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu
berulang terus menerus dan disebut siklus Calvin.
2.
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah
proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan
bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai
sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi
cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang
disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam
tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang
lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu
sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan
makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara
sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis dapat dituliskan
sebagai berikut.

(karbon
dioksida) (air) Klorofil (glukosa) (oksigen)
Dari reaksi di atas, dapat diketahui
syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
a. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan
dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar
dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
c. Cahaya matahari.
d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai
penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
3. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
a. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di
udara, semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin
meningkat.
b. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil
dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan
klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap
tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami
etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan
batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur
daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan
berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan
berkurangnya fungsi kloroplas.
c. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup
diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
d. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju
fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
e. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya,
laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu
terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan
dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum
(tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara
efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar